Selasa, 25 Oktober 2011

Cinta Sejati

( Dari seseorang untuk seseorang)

3 TAHUN SUDAH …


Ku tatap matamu ketika bertemu
Ku temui warna-warni masa depanku di sana
Sejak saat itu aku tahu bahwa hanya kau yang terindah
Ku katakan cinta meski belum semuanya jelas



Saat itu kau tersenyum
Telah kau sambut perasaan ini
Dan gelap malamku telah kau terangi
Kini pagi kian sejuk dengan suaramu
Tiap hembusan nafas bisa kurasakan detak hatiku
Ada kamu di sana

Sungguh aku memujamu


Ku tuangkan semuanya dalam lagu dan puisi
sampai kapanpun kisahnya takkan pernah berubah


Datanglah hari yang ku takutkan
Ketika cinta ini diuji dan keyakinan kita goyah
Aku terperangkap di dunia lain
Dunia yang tak pernah ku tahu apakah hitam atau putih
Ku jalani hari-hari disana dan akupun berubah
Aku butuh kamu saat itu
Namun aku ragu
Apakah cinta kita tetap kau pegang teguh
Atau telah sirna sejak aku bukan diriku
Kucari jawaban itu
Keyakinanku pun kian menipis
Kita berpisah…mungkin itu jalan yang terbaik



Waktu demi waktu
Semua itu menyadarkanku akan betapa kau begitu berarti
Bagai air yang tak mungkin bumi hidup tanpanya
Atau pohon yang memberi kita udara
Aku butuh kamu



Ku coba raih lagi cinta itu
Namun cerita indah sulit sekali tertulis untuk kedua kali
Begitu banyak rintangan yang datang atau pergi meninggalkan galau di hati
Kadang aku duduk menanti di ujung fajar
Kau malah bergandengan tangan menatap senja
Lalu kau mencariku di pagi buta
Kau harap fajar masih menunggu
Aku malah memeluk bayangan lain sesaat sebelum kau tiba



Dan akhirnya kita bisa bertemu disaat matahari mulai terbenam
Aku diam tak tahu harus berkata apa
Kau pasti berharap aku akan mengatakannya lagi
Sebait puisi yang hilang
Namun aku bukanlah aku
Aku sadari siapa diriku kini
Aku telah terjebak pada jalan yang menyesatkan
Yang tak mungkin kau berada bersamaku



Seribu pertanyaan telah ku tinggalkan
Ketika sang surya datang menyapa aku telah pergi
Aku hanya memberimu beberapa detik setiap tehunnya
Tak sebanding dengan apa yang kutinggalkan



Terlambat…
Pada akhirnya kau telah memilih jalanmu
Saat semua masa laluku telah aku tinggalkan
Sekedar ingin ku meraihmu lagi
Ku cari persimpangan hati kita namun tak pernah ku temui
Akupun berlabuh pada samudra yang lain



3 tahun sudah
Cerita kita tetap selalu indah
Karena apapun yang terjadi adalah hal yang tak mungkin aku lupakan



3 tahun sudah
Kini kamu hadir kembali
Hadir sebagi seseorang yang pernah dan selalu ku cintai
Aku cukup bahagia bisa mendengar lagi suaramu
Meski kini kau telah memakai cincin yang lain
Arti hadirmu tak hanya mewarnai lembaran cinta
Kau telah mengubah hidupku menjadi lebih berarti
Dan jika suatu hari aku telah berada pada puncak cita-citaku
Semua itu karena Tuhan telah menghadirkanmu

Kusetia dan Kan Selalu Menunggumu

Lelah Hati yang selalu gelisa ketika menunggu kehadiran cinta bukan sekedar permainan mata...
Ketika ku tanya sedang apa kah kamu disana ???? 
Aku selalu menunggumu di sini..
Semua yang terjadi ku selalu percaya padamu... tanpa rasa ragu...
Dan ketika kau tau ku tak ada untukmu.. 

Resah hati takut kau marah padaku...
Semua yang kulakukan mungkin tak kan membuat mu puas,,,,
Namun pakah daya ku jika ku tak mampu...
Mendengar suaraku sulit untukmu..
Melihat wajahku begitu jauh tak terlihat bayang nya pun...

Maafkan aku.. tak selalu ada di sisimu... 

Di setiap kau membutuhkan ku...
Hanya ku pinta aku selalu menunggu dengan resah dan gelisah saat kau jauh disana...
Inginku bukan sekejap bersamamu...
Rasaku bukan sekedar nafsu melihat dirimu...
Sayang ku bukan karena iba pada anggunnya gerakmu..

Jutaan masaku.. kan ku beri kan untukmu walau perih aku menantimu..
Bertahun yang panjang ku terdiam dalam sepi hembuskan rasa dingin sendiri..

Satu kalimat yang selalu terucap...

Kusetia dan Kan Selalu Menunggumu 

Senin, 24 Oktober 2011

BENARKAH MISKIN DAN KAYA HANYA MASALAH PERASAAN ?

Miskin dan Kaya yang Sesungguhnya

“Firman Tuhan, Di dalam Kitab Suci-Nya Al-Qur’an, Miskin dan Kaya itu Sama ….”

Miskin dan kaya (penyebutan miskin lebih dahulu tidak ada maksud apa-apa) adalah fenomena yang diberikan Allah kepada manusia. Seperti hukum Tuhan yang lain, ada panas ada dingin, ada panjang ada pendek, ada cantik ada jelek, ada basah ada kering dan lain sebagainya. Miskin dan kaya hanyalah sebagian kecil dari fenomena tersebut. Namun demikian mengapa pembahasan miskin-kaya menyita banyak perhatian manusia? Apalagi manusia di zaman modern yang hedonis ini mikin kaya menjadi ukuran. Keberadaan materi menjadi patokan. Bagaimana konsepsi miskin kaya yang sesungguhnya menurut Islam ?

Sebagaimana fenomena alam yang lain, seperti panas dan dingin, predikat miskin atau kaya adalah netral, tidak ada korelasinya dengan baik dan buruk. Tidak selalu yang kaya itu baik, tidak selalu yang miskin itu jelek. Literatur-literatur tasawuf mendefinisikan miskin atau fakir sebagai keadaan dimana makhluk merasa membutuhkan Khaliqnya. Kebanyakan dari mereka menyebut dirinya al-Faqir, artinya seseorang yang sangat miskin di hadapan Tuha. Miskin harta, miskin ilmu, miskin daya dan lain sebagainya. Banyak penganut tasawuf atau seorang sufi merasa lebih nyaman dengan kemiskinan materi sehingga sering mereka terlihat lusih atau berpenampilan fisik kurang baik.

Bagaimana sebenarya konsep miskin dan kaya yang sesungguhnya ? Bagaimana agama dan nilai moral kemasyarakatan memandang konsep ini ? Al-Qur’an menyebut sebanyak empat belas kata-kata al-faqir ‘miskin’ dengan berbagai turunannya. Sementara kata al-ghina ‘kaya’ dapat dijumpai dalam Al-Qur’an sebanyak 73 kali. Sebanyak 26 kata berhubungan dengan hal Allah sedang 47 kata berhubungan dengan manusia. Sebagian besar manusia memahami miskin kaya dalam konteks fisik atau materi. Namun sebenarnya lebih dari itu. Selain masalah materi, miskin dan kaya dapat pula digunakan dalam konteks ilmu, iman, social dan kemuliaan. Mari kita bahas satu per satu.
 
A. Miskin-Kaya Fisik

Makin dasar kata miskin dan kaya memang berhubungan dengan materi. “Dia orang yang kaya” maksudnya adalah kaya harta, banyak harta. “Bapak itu miskin”, maksudnya tentu ia tidak punya apa-apa. Dari masa ke masa, miskin kaya selalu menjadi kuran bagi masyarakat hedonis. Mereka menganggap kaya adalah baik, miskin adalah buruk. Meskipun sejatinya tidak ada korelasi namun sulit rasanya memisahkan hal tersebut. Artinya, sulit mengubah mind set bahwa kaya adalah baik, sedang miskin adalah buruk. Padahal ada kaya yang buruk, juga ada miskin yang baik.

Miskin dan kaya memang dua kutub yang berbeda. Dalam sebuah masyarakat, kutub tersebut bisa berbahaya apabila jaraknya amat jauh. Maka sering muncul ungkapan “jurang pemisah si miskin dan si kaya”/ Pada eskalasi tertentu meruncingnya perbedaan tersebut bisa menjadi pemicu keresahan social (social unrest). Kemiskinan sendiri juga bukan dengan sendirinya menimbulkan keresahan social yang biasa dijadikan kambing hitam. Masyarakat akan sentosa bisa terjadi kebersamaan dalam menjalani hidup meski dengan strata berbeda. Kebersamaan akan timbul jika masing-masing menghayati perannya. Maka orang kaya akan melindungi orang miskin, orang miskin akan menjaga harta orang kaya. Orang kaya memberi, orang miskin mendoakan. Seperti sabda Nabi saw.,
“Sebuah negeri menjadi makmur dengan adilnya penguasa, pandainya kaum cendikiawan, dermawannya orang kaya dan doanya orang miskin.”

Memang, kacamata manusia biasa menunjukkan bahwa menjadi orang miskin tidak enak. Orang miskin adalah orang susah. Miskin sama saja tidak punya apa-apa sehingga tidak bisa apa-apa. Miskin adalah tanpa daya. Orang miskin serba salah dan gampang disalahkan. “Habis sih, salah mereka sendiri. Mereka malas. Mereka tidak mau bekerja keras,” ungkap seorang tokoh masyarakat ketika dihadapkan kepadanya kemiskinan di sekitar kampungnya. Menurut Jalaluddin Rahmat ungkapan tersebut merupakan argumentum as hominem. Yaitu menyalahkan korban (blaming the victim). Pandangan tersebut sah-sah saja meskipun tidak sepenuhnya benar. Fakta sejarah memang menunjukkan bahwa kaya identik dengan kuat sedang miskin sama dengan lemah.

Zaman Nabi masih hidup pun para sahabat kadang masih berpandangan pragmatis. Seorang sahabat Nabi, Abul ‘Abbas Sahal berkata, “ Ada seorang laki-laki lewat di depan Nabu saw.. Kemudian beliau berkata kepada sahabat yang duduk di sampingnya ‘Bagaimana pandanganmu tentang orang yang baru lewat itu?’ Sahabat itu menjawab, ‘Orang itu termasuk bangsawan. Demi Allah orang itu sangat pantas untuk diterima bila ia meminang dan bila ia memintakan bantuan niscaya akan berhasil.’ Rasullah saw. bertanya kepada sahabatnya, ‘Bagaimana pandanganmu tentang orang yang baru lewat itu?’ Sahabat itu menjawab, ‘Wahai Rasullah, orang itu termasuk orang Islam yang fakir. Orang itu pantasnya bila meminang tidak diterima dan bila ia memintakan bantuan niscaya tidak akan berhasil dan bila ia berkata niscaya tidak akan didengar perkataannya itu.’ Rasullah saw. bersabda, ‘Orang itu lebih baik daripada apa yang memenuhi bumi. Orang itu seperti itu.’

Hadits di atas menunjukkan bahwa para sahabat pun kalau tidak diberi tahu Rasullah, seperti manusia pada umumnya, kadang masih menilai miskin kaya berdasarkan fisik dan potensinya.
Islam telah menyelamatkan kemiskinan dari ketertindasan dan kehinaan. Islam telah membebaskan ikatan-ikatan yang biasa dipaksakan orang kaya kepada orang miskin. Tidak hanya itu, Islam bahkan memberikan keistimewaan-keistimewaan kepada orang miskin. Banyak hadits-hadits nabi yang menunjukkan hal itu. Ungkapan yang disampaikan Rasullah ini untuk menghibur hati orang miskin agar dalam kehidupannya yang keras itu selalu menghadirkan keridhaan dalam menghadapinya. Diantaranya Nabi saw. bersabda,
“Segala sesuatu ada kuncinya dan kunci surga adalah mencintai orang-orang miskin.”
Haritsah bin Wahab berkata bahwa ia telah mendengar Rasullah saw. bersabda,
“Maukah kamu sekalian aku beri tahu tentang penghuni surga? Yaitu setiap orang yang lemah dan diremehkan, tetapi kalau ia berbuat baik kepada Allah niscaya Ia menganggapnya bagus. Dan, maukah kamu sekalian aku beri tahu tentang penghuni neraka? Yaitu setiap orang yang kasar, keras dan sombong.” (HR Bukhari dan Muslim)
Sedangkan dari Abu Hurairah, Nabi saw. pernah bersabda,
“Sesungguhnya nanti pada hari Kiamat akan datang seseorang, yang besar lagi gemuk, tetapi di sisi Allah tidak bernilai bahkan seberat sayap nyamuk pun.” (HR Bukhari dan Muslim)
Orang yang besar dan gemuk biasanya adalah orang yang kaya karena ia memakan segala macam jenis makanan, terutama yang enak-enak. Memang ada pula orang miskin yang gemuk, namun sebagian besar dan umumnya mereka adalah kurus kering.

Pernyataan Nabi di atas menunjukkan adanya keistimewaan bagi orang miskin. Hal itu wajar saja mengingat orang kaya tentunya hartanya banyak. Sebagaimana dalam sebuah hadits, diakhirat kelak ada tiga pertanyaan besar yang diajukan Allah kepada seorang hamba. Salah satunya adalah dari mana kamu memperoleh harta yang kamu miliki dan kemana saja kamu membelanjakan. Karena orang miskin tidak punya harta maka pertanyaan ini lewat. Atau kalaupun ada cuma sebentar karena sedikitnya harta yang ia punyai. Sementara orang kaya harus menjelaskan satu per satu hartanya termasuk orang yang besar dan gemuk yang disebut hadits di atas. Oleh karena itu, pantaslah sebuah hadits yang menyatakan bahwa orang miskin akan mendahului orang kaya masuk surga dalam sekian ratus tahun. Dalam konteks di atas Nabi bersabda,
“Kemiskinan itu sukar di dunia, senang di akhirat. Kekayaan itu senang di dunia dan sulit di akhirat.”

Masih banyak keistimewaan yang diperlihatkan Allah kepada orang-orang miskin. Suatu ketika orang-orang fakir mengirim utusan kepada Rasulullah saw. Orang itu berkata, “Wahai Rasulullah, saya utusan orang-orang fakir ingin bersua kepadamu.” Maka Rasulullah saw. menjawab, “Selamat datang kepadamu dan kepada orang-orang yang mengutusmu. Engkau datang dari golongan yang dicintai Allah.” Utusan itu berkata, “Ya rasul, orang-orang miskin berkata bahwa orang-orang kaya telah memborong semua kebaikan. Mereka berhaji dan kami tidak dapat. Mereka bersedekah dan kami tidak dapat. Jika mereka sakit, mereka bisa membuka tabungan mereka.” Rasulullah saw. kemudian bersabda,
“Sampaikan kepada orang fakir bahwa siapa yang sabar akan mendapat pahala dari Allah. Orang miskin akan mendapat tiga hal yang tidak bisa didapat oleh orang kaya. Pertama, surga yang di dalamnya ada kamar dari Yakut Merah. Orang-orang surga kelak akan melihat ruangan itu seperti manusia sekarang melihat bintang-gemintang di langit. Tidak dapat masuk ke dalam ruangan itu kecuali nabi yang fakir atau orang yang mati syahid yang fakir atau orang mukmin yang fakir. Kedua, orang miskin akan masuk surga sebelum orang kaya dengan jarak setengah hari akhirat, yaitu kira-kira lima ratus ribu tahun. Mereka bersuka ria dengan bebas leluasa. Nabi Sulaiman bin Dawud akan masuk sesudah nabi-nabi yang lainnya sete;ah empat puluh tahun disebabkan kerajaan yang diberikan Allah kepadanya. Ketiga, jika orang miskin membaca, ‘Subhanallah walhamdulilah walaa ilaaha illallah wallahu akbar’ dengan tulus ikhlas dan orang kaya membacanya pula maka orang kaya tersebut tidak dapat mengejar orang miskin tersebut meskipun ditambah sedekah sepuluh ribu dirham. Demikian pula amal-amal baik yang lainnya.’ Maka kembalilah utusan tersebut untuk memberi tahu kepada golongannya. Mereka lalu berkata, ‘Kami ridha ya Allah, kami puas ya Allah.”
Rasulullah selalu memotivasi kehidupan orang miskin dengan memberikan pujian atau keistimewaan. Salah satunya dengan mencintai golongan tersebut. Beliau bersabda,
“Tiap-tiap orang ada kesukaannya. Dan kesukaanku adalah kemiskinan dan jihad. Maka siapa yang suka pada keduanya berarti suka kepadaku dan siapa yang membenci keduannya berarti membenciku.”
Tentu Rasulullah bukan menganjurkan kemiskinan, namun makna yang terkandung dalam hadits tersebut adalah pemberian ketenangan hidup bagi orang miskin agar bersemangat dalam hidup. Demikian pula sabdanya yang lain,
“Perbanyaklah bergaul dengan orang miskin dan berbuat baiklah kepada mereka karena kelak mereka akan mendapat kukuasaan.”
Sahabat bertanya, “Apakah kekuasaan mereka, wahai Rasul?”
Rasulullah menjawab, “Bila kiamat tiba mereka akan dikatakan, ‘Perhatikanlah siapa yang dahulu pernah memberimu makanan atau minuman seteguk atau pakaian sehelai.’ Maka peganglah tangannya dan tuntunlah ke surga.”

Syaqiq as-Syahid seorang sufi berkata, “Orang miskin memilih tiga dan orang kaya memilih tiga. Orang miskin memilih kesenangan jiwa, kedamaian hati dan ringannya hisab. Orang kaya memilih sibuknya hati, lelahnya pikiran dan beratnya hisab.” Muhammad bin Umar al-Warraq berkata,”Beruntunglah orang miskin, baik di dunia maupun di akhirat.” Orang-orang bertanya, “Mengapa begitu?” Ia menjawab, “Dia beruntung di dunia karena tidak dimintai pajak oleh penguasa dan beruntung di akhirat karena Allah tidak menghisabnya.”
Siapakan orang miskin itu sesungguhnya sehingga Allah memberikan keistimewaan kepada mereka. Tentu tidak semua orang miskin. Allah berfirman,

“Berinfaklah kepada orang-orang miskin yang terikat di jalan Allah. Mereka tidak dapat
berusaha di muka bumi. Orang yang tidak tahu menyangka mereka adalah orang kaya
karena memelihara diri dari meminta-minta. Kami kenal mereka dengan melihat sifat-sifatnya.
Mereka tidak meminta kepada orang secara mendesak. Dan apa saja harta yang baik
yang kamu nafkahkan (di jalan Allah) maka sesungguhnya Allah Maha Mengetahui.”
(al-Baqarah:273)
Abdullah bin Mas’ud meriwayatkan sebuah hadits yang berbunyi, “Orang-orang miskin bukan orang-orang yang berkeliling untuk meminta sesuap atau dua suap makanan, satu biji atau dua biji kurma. Seorang bertanya, ‘Kalau begitu siapakah mereka, wahai Rasulullah? “ Nabi saw. menjawab, “Orang yang tidak mendapatkan sesuatu yang bisa mencukupinya. Ia malu untuk meminta-minta kepada orang lain dan tidak mau disebutkan (dalam daftar) agar diberi sedekah.”
“ Ada lima hal yang menjadi permata jiwa,” kata Sahal bin Abdullah. “Orang miskin yang menampakkan dirinya kaya, orang lapar yang menampakkan kenyang, orang sedih yang menampakkan bahagia, orang yang bermusuhan, namun ia menampakkan rasa cinta kepada yang dimusuhinya dan orang puasa di siang hari serta shalat di malam hari tetapi ia tidak tampak lemah.”

Jadi orang miskin yang dihibur oleh Allah adalah orang yang bisa sabar menerima takdir Ilahi. Ia sabar dengan tidak meminta-minta atau menunjukkan kemiskinannya. Sikap tidak ingin membebani dengan tidak menujukkan kemiskinan adalah cerminan keridhaan terhadap takdir. Orang miskin yang diistimewakan Allah adalah mereka yang tidak merasa bermasalah dengan kemiskinannya. Ia tidak resah dengan kemiskinan, tidak pula gundah dengan kekayaan. Baginya yang penting adalah status di hadapan Allah.”

Namun demikian, untuk menjadi seperti itu tentu tidak mudah. Jangankan orang miskin, orang kaya saja banyak yang tidak merasa cukup dengan hartanya sehingga selalu merasa miskin. Salah satu sifat manusia yang diperkirakan Nabi adalah selalu tidak puas dengan kekayaan yang dimilikinya. Apabila ia telah punya satu gunung emas, akan berusaha menggapai gunung emas yang kedua, ketiga dan seterusnya. Menjadi salah satu sifat manusia pula yaitu ingin mendapatkan perhatian dari orang lain. Sehingga tatkala ia miskin, ia ingin semua orang bersimpati kepadanya. Pada ujungnya, karena tidak ridha dengan kemiskinannya maka ia meminta-minta, meskipun tidak selalu dalam kalimat sebagaimana seorang pengemis di pinggir jalan.

Dalam kacamata manusia, kemiskinan material memang kondisi yang tidak mengenakkan. Tidak bisa berbuat apa-apa dan menjadi terhina. Ia akhirnya juga tanpa daya. Kemiskinan membuat seseorang kehilangan pijakan sehingga mudah digoyak keyakinannya. Itulah kondisi yang digambarkan Rasulullah, “Hampir-hampir kemiskinan mendekatkan diri kepada kekufuran.” (Kadal faqru ayyakuna kufran) Keimanan orang miskin mudah dibeli. Ia gampang diiming-imingi dengan materi untuk dapat melakukan kehendak orang kaya.

Oleh karena itu, meskipun rezeki di tangan Allah, kemiskinan sedapat mungkin dihindari dengan bekerja dan berpikir keras. Allah pun memberikan keutamaan dengan kekayaan yang dimiliki seorang muslim. Dengan kekuatan harta tersebut banyak hal yang bisa diperbuat orang kaya. Di situlah keutamaannya, karena orang kaya bisa pula mengerjakan amal orang miskin dan amal orang kaya. Meskipun Nabi Muhammad sendiri tergolong miskin dan selalu dekat dengan orang miskin, namun para sahabat beliau tidak sedikit yang kaya raya. Bahkan istrinya sendiri, Khadijah adalah seorang saudagar kaya di Mekah. Juga Abdurrahman bin Auf yang hartanya melimpah sampai pernah memberikan utang sepertiga penduduk Madinah.

Sebuah hadits yang mirip dengan keutamaan orang miskin dinyatakan pula oleh Rasulullah tentang keutamaan orang kaya. Suatu hari Rasulullah kedatangan orang-orang miskin dari kaum Muhajirin. Mereka berkata, “Ya Rasulullah, orang kaya itu sudah lebih dulu sampai pada kedudukan tinggi serta kenikmatan yang langgeng.”
“ Ada apa dengan mereka?” tanya Rasulullah.
“Mereka bisa shalat seperti kami, bisa berpuasa seperti kami, bisa bersedekah, sementara kami tidak. Mereka bisa memerdekakan budak. Kami tidak.”
“Bukankah aku pernah mengajarkan kepada kalian sesuatu, yang dengan itu kalian bisa mengejar orang yang mendahului kalian, dan bisa pula mendahului orang yang datang setelah kalian? Tidak ada yang lebih utama dari kalian, kecuali ia yang melakukan yang kalian lakukan.”
“Tentu, ya Rasulullah,” kata mereka.
“Bertasbih, bertakbir, dan bertahmidlah kalian, 33 kali sesudah shalat.”
Berkata Abu Shaleh, yang meriwayatkan hadits ini dari Abu Hurairah, “Orang-orang itu kembali menghadap Rasulullah seraya berkata, ‘Para Pemilik harta itu mendengar apa yang kami lakukan. Mereka pun mengerjakan hal yang sama.’”
Rasulullah menjawab, “Itulah anugerah Allah. Dia memberi siapa yang Dia kehendaki.”
Memang orang-orang miskin diberikan keistimewaan oleh Tuha. Tapi menjadi orang kaya yang budiman lebih utama. Dalam hadits lain Rasul saw. bersabda bahwa muslim yang kuat lebih dicintai Allah daripada muslim yang lemah. Biasanya kaya identik dengan kuat. Meski badanya lemah namun hartanya bisa membuat ia kuat.
Kaya harta memang utama. Tapi kalau di skala, keutamaan kaya harta hanya sepuluh. Lalu apa yang 100, 1000, 10.000 dan seterusnya?

B. Miskin Kaya Ilmu

Setelah miskin-kaya secara materi, tingkat kategori yang berikutnya adalah miskin-kaya secara ilmu. Berbeda dengan miskin materi yang mendapatkan keistimewaan di mata Allah, miskin ilmu justru mendapat cercaan. Ketinggian ilmu mendapat pujian. Nabi saw. Bersabda,
“Orang yang berilmu merupakan pewaris para nabi.”
Jangankan kepada orang yang berilmu, orang yang sedang menuntut ilmu pun (artinya masih bodoh, belum pandai) diberikan kelebihan, dan keistimewaan. Dalam Al-Qur’an dikatakan,
“…Allah telah meninggikan orang yang beriman diantara kalian dan orang yang menuntut ilmu beberapa derajat….” (al-Mujaadalah:11)
Dalam ayat yang lain,
“Perumpamaan-perumpamaan sedemikian itulah yang Kami berikan kepada seluruh manusia tetapi tidak dapat memahaminya melainkan orang-orang yang berilmu pengetahuan.” (al-Ankabuut: 43)
Firman-Nya yang lain,
“Allah memberi hikmah kepada siapa saja yang dikehendaki-Nya. Barangsiapa di beri hikmah sungguh telah diberi kebajikan yang banyak….” (al-Baqarah: 269)
Nabi saw. pun ikut memberikan pujian, diantaranya “ Para malaikat mengibarkan sayapnya bagi penuntut ilmu.” Sebuah pertanyaan retoris dari Allah dalam Al-Qur’an untuk menunjukan tingginya derajat orang berilmu, “Apakah sama orang yang berilmu dengan yang tidak berilmu?”
Dalam kehidupan nyata, orang bisa saja miskin harta. Namun apabila ia pandai dan berilmu maka masyarakat akan menghormatinya. Sebagai contoh guru atau dosen. Meski kekayaannya tidak sebanyak direktur atau pengusaha, tapi masyarakat memberikan tempat yang tinggi kepadanya. Itulah pengertian kaya yang sebenarnya. Nabi saw. pun mendefinisikan kaya sebagai kaya ilmu. Tatkala berdoa beliau berkata, “Ya Allah, jadikan kaya diriku dengan ilmu.”

Para pemikir besar rata-rata hidup miskin materi. Harta yang mereka miliki dipergunakan untuk mengembangkan ilmu atau minimal untuk membeli buku. Seorang Karl Marx, pemikir yang sangat berpengaruh di dunia komunis meninggal dalam keadaan miskin. Ibunya yang cerewet menghardiknya dengan mengatakan, “ Carilah uang, jangan hanya bicara soal uang.” (Marx adalah penggagas konsep sosialisme yang didalamnya juga mengatur pula konsep peredaran uang)

Dalam menjalani hidup, seyogianya seorang muslim memilih menjadi seseorang yang kaya ilmu. Kalaupun Allah menganugerahi kekayaan harta, maka hartanya dipergunakan pula untuk mengembangkan ilmunya . Apalagi di zaman sekarang, menuntut ilmu perlu juga uang. Masuk sekolah-sekolah terbaik di ibu kota, yang notabene sekolah swasta, harus membeyar puluhan juta. Sementara sekolah-sekolah negeri yang murah, sejalan pula dengan mutunya. Memeang ada satu dua sekolah negeri dengan kualitas yang bagus, namun tentu tempatnya terbatas. Buku-buku yang bermutu pun sekarang susah kita dapatkan dengan murah.
Menuntut ilmu dalam ajaran Islam memang sangat dianjurkan. Bahkan nabi saw. mengatakan, “Wajib”. Secara khusus juga beliau menyatakan “tiap-tiap muslim dan muslimah” wajib menuntut ilmu. Padahal biasanya kalau di sebut muslim, tentu mecakup muslimah. Disini ditegaskan bahwa muslimah pun wajib menuntut ilmu karena tinggi derajat orang yang berilmu. Nabi saw. pernah bersabda,
Membeca Al-Qur’an adalah amalan orang yang cukup kemampuannya, sedekah adalah amalan orang kaya sedangkan tafakur adalah amalan orang lemah. Dan tahukah kalian amalan para juara? Ialah pencari ilmu. Itulah cahaya hati orang yang beriman, di dunia dan di akhirat.”
Kali yang lain beliau bersabda,
“Mendengar pelajaran tentang ilmu selama satu jam lebih besar pahalanya daripada bangun shalat malam sebanyak seribu kali”
Superioritas orang alim bahkan lebih ditakuti setan daripada ketekunan orang yang yang beribadah. Rasulullah pernah mengisahkan,
Pada suatu hari, ada setan yang dijumpai kawannya sendang lagi tunggang-langgang. Ketika ditanya mengapa sampai begitu, setan tersebut menjawab bahwa ia berencana memasuki mushala untuk menggoda seorang awam yang sedang shalat. Namun baru saja menginjakkan kakinya di teras, didapatinya seorang alim sedang tidur di sana. Orang inilah, kata setan tersebut yang membuatnya manghambur lari ketakutan.”
Orang yang alim lebih ditakuti setan (meskipun dalam keadaan tidur) daripada orang yang sedang shalat tapi bodoh. Sebab ia tidur dengan menggunakan ilmunya sedang orang yang shalat tersebut mungkin hanya asal shalat belaka.

Sekali lagi, orang boleh miskin, tapi harus berilmu. Karena dengan ilmu, disamping Allah akan memuliakannya, manusia pun akan memandangnya. Sudah menjadi kebiasaan di masyarakat bahwa orang yang berilmu dihormati sungguhpun ia miskin. Zaman dahulu pun para penguasa takut dengan orang berilmu, meskipun ia tidak punya apa-apa. Dalam hal ini kaya ilmu kan memuliakan diri seseorang. Sementara, tidak ada pujian sedikitpun mengenai orang yang miskin ilmu, beda dengan orang yang miskin harta.
 
C. Miskin-Kaya Iman

Sebagaimana ilmu, orang yang beriman mendapat tempat yang mulia di sisi Tuhan. Hal tersebut sudah tidak perlu dipungkiri dan diperdebatkan lagi. Miskin ilmu dicerca, miskin iman apalagi terhina. Kaya ilmu terhormat, kaya iman mulia. Allah berfirman,
Sesungguhnya yang paling mulia di sisi Allah diantara kamu adalah orang paling bertaqwa..” (al-Hujuraat: 13)
Masih sama dengan ayat yang disitir untuk menghargai orang berilmu, firman Allah tentang orang yang beriman pun demikian,
“…Allah telah meninggikan orang yang beriman diatara kalian dan orang yang menuntut ilmu beberapa derajat..” (al-Mujaadalah: 11)
Manusia bisa saja kaya harta, maka ia terhormat. Ia bisa juga kaya ilmu sehingga masyarakat pun menghormati dia. Namun, jika ia tidak mempunyai iman maka harta dan ilmunya itu tidak berharga sama sekali di hadapan Allah. Orang yang miskin iman, meski pun kaya raya dan pandai, hidupnya terhina. Kemiskinan terhadap iman akan membuat diri dan aktivitasnya tidak terkendali dan cenderung merusak. Oleh karena itu, orang seperti ini di hadapan Allah ia tidak ada artinya.

Iman sendiri adalah ilmu. Ilmu yang di maksud adalah ilmu kehidupan yang menyangkut suatu keyakinan bahwa segala sesuatu di dunia ini diciptakan dan diatur oleh Sang Maha Pencipta, yaitu Allah. Oleh karena itu, meski di hadapan pengikutnya di sanjung – sanjung Karl Marx, sang pencetus paham komunisme dianggap momok yang menakutkan bagi sebagian orang. Bahkan oleh orang yang beriman ia sebut sebagai zindig. Zindig dalam istilah agama diartikan dhalun mundhillun, “orang yang sesat sekaligus menyesatkan orang lain”.

Orang yang kaya dengan iman juga dihormati oleh masyarakat umum. Masyarakat kadang bertanya dan meminta fatwa kepada mereka tentang permasalaah kehidupan. Namun, tidak jaran bisa pula orang yang beriman membahayakan para penguasa. Sejarah menyebutkan pergulatan keras Musa di hadapan Fir’aun, Ibrahim di hadapan Namrudz, Isa di hadapan penguasa Romawi dan Muhammad di hadapan penguasa Quraisy.

Kekayaan iman merupakan dasar pertama kali untuk membangun segala aktivitas kehidupan. Allah mensyaratkan iman bagi sampainya setiap amal perbuatannya. Bahkan Rasulullah saw. dalam banyak hadits selalu menyatakan, “Barang siapa yang mengaku beriman kepada Allah dan di hari akhir, maka….” Iman selalu disebut guna berhasilnya suatu amal di terima Allah. Semakin seseorang kaya dengan iman, semakin kuat fondasi atau pijakan perbuatannya. Demikian pula sebaliknya. Sebagaimana yang dialami oleh ilmuan ingkar, karena dasar yang mereka miliki salah maka aktivitasnya menimbulkan kerusakan. Kita saksikan Charles Darwin yang membahas tentang asal-asul kehidupan sehingga menindiakan keberadaan Allah. Penganut ajaran Darwinisme menjadi ateis dan akhirnya perbuatan mereka tidak ada aturannya. Ketidakberaturan aktivitas tersebut yang akhirnya merusak dunia. Kita bisa saksikan kerusakan tersebut di negeri-negeri Balkan atau bekas Uni Soviet.

Keimanan menjadi syarat penting bagi kemuliaan seseorang di mata Allah maupun masyarakat. Orang yang kaya dengan iman (biasanya dikatakan dengan imannya kuat) akan dijuluki masyarakat sebagai orang yang baik. Walhasil, menjadi orang yang kaya iman akan membuat seseorang terhormat dunia plus akhirat. Orang kaya harta nilainya 10, kaya ilmu nilainya 100, maka kaya iman dengan syarat berilmu pula senilai 1000. Tentu kita akan menghendaki nilai kekayaan yang tinggi tersebut. Namun adakah yang lebih tinggi kaya iman?

D. Miskin Kaya Amal Saleh

Ada nilai kekayaan yang lebih tinggi dari sekedar iman. Namun sebagaimana pernah di sampaikan kekayaan ini harus didasari oleh kekayaan iman. Artinya kekayaan ini bisa melebihi kekayaan iman dengan syarat iman termasuk didalamnya. Kekayaan ini adalah rasa sosial yang dalam bahasa agama disebut dengan amal saleh. Iman tanpa amal saleh membuat manusia tidak sesuai dengan fungsi yang di berikan Allah sebagai khalifah di muka bumi. Orang – orang beriman yang dijanjikan Allah memimpin bumi adalah mereka beramal saleh, bukan sekedar mempunyai iman yang kuat, tap tidak pernah beramal.

Amal saleh yang di maksud adalah amal yang diberikan dengen kepentingan masyarakat. Seseorang yang sering melakukan amal perbuatan yang menyangkut diri seseorang sengan Tuhannya (hablun minallah) merupakan orang yang kaya iman. Sedang bila ia melakukan amal kebaikan yang berhubungan dengan masyarakat umum (hablum minannas), dengan berlandaskan keimanan, maka ia termasuk orang yang kaya sosial. Inilah manifestasi makhluk yang di pilih allah sebagai khalifatullah fil ardih (khalifah di muka bumi). Allah telah berfirman,

“Dan Dial ah yang menjadikan kamu penguasa – penguasa di bumi dan Dia meninggikan sebagian kamu atas
bagian beberapa derajat, untuk mengujimu tentang apa yang di berikan-Nya kepadamu. Sesungguhnya Tuhanmu
amat cepat siksaan-Nya dan sesungguhnya Dia Maha Pangempun lagi Maha Penyayang.”
(al-An’aam: 165)
Jadi, orang yang terhormat adalah orang yang kaya dengan ilmu, iman dan amal saleh. Kehadirannya di tengah – tengah masyarakat membawa manfaat yang baik menurut ajaran agama. Nabi saw. bersabda, “Manusia yang paling baik adalah yang paling bermanfaat bagi manusia.”
Dalam hadits yang lain Rasulullah saw. bersabda,
Orang mukmin adalah orang yang manusia lain merasa aman dan sentosa dengan perbuatannya, harta dan jiwa mereka. Orang muslim adalah orang yang manusia lain terhindar dari keburukan ucapan dan tangannya.” (HR Thabrani, Ibnu Maajah, dan Hakim)

Kehadiran seorang muslim yang penuh dengan amal saleh, kaya rasa sosial, akan membuat rasa aman bagi masyarakat sekitarnya. Bahkan lebih dari itu, masyarakat menjadi sentosa karenanya.
Seorang muslim yang kaya harta, kaya ilmu dan mempunyai iman yang kuat serta mempunyai jiwa amal dan sosial yang tinggi, maka kekayaannya di hadapan Allah berlipat – lipat. Tidak hanya 10, 100 atau 1000, tapi bisa mungkin 10.000. Karena insan seperti itulah yang kehendaki Allah untuk hadir di muka bumi.

Kadang kita dapati orang kaya, namun pelit. Juga orang berilmu tapi arogan. Tidak sedikit pula orang yang alim (beriman), tapi jau dari masyarakatnya. Ia kurang bergaul dan merasa masyarakat sudah rusak sehingga ia menjauh darinya. Padahal masyarakat menunggu uluran tangan darinya untuk dibantu dan dinasihati. Oelah karena itu, kekayaan sosial yang di dasari oleh ilmu dan iman, syukur – syukur kalau ia seorang yang kaya harta, menjadi dambaan masyarakat, khususnya di zaman sekarang ini. Orang seperti ini saat ini jarang kita dapatkan. Orang kadang mempunyai jiwa sosial yang tinggi namun tidak beriman. Jelas amalnya sia – sia di hadapan tuhan. Ada orang yang beriman tidak mau bergaul dengan masyarakat. Jadilah, masyarakat kita jauh dari tuntunan agama dan terpuruk ke jurang kenistaan.
 
E. Miskin Kaya Kemuliaan

Kemuliaan adalah puncak segalanya. Allah memerintahkan manusia untuk hidup mulia antara makhluk-makhluk lainnya. Ia telah berfirman di dalam Al-Qur’an,

“Sesungguhnya Kami telah memuliakan manusia dan Kami membawa mereka di darat dan di lautan serta Kami beri rezeki
mereka itu dari segala sesuatu yang baik – baik, juga Kami lebihkan keutamaannya itu di atas sebagian besar makhluk
yang telah kami ciptakan.”
(al-Isra’: 70)
“Sungguh telah Kami ciptakan manusia dalam bentuk yang paling baik.” (at-Tiin: 5)
Kemudian atas makhluk di luar manusia bisa di peroleh dengan kekayaan ilmu, iman dan saling bekerja sama di antara sesama. Dengan potensi seperti itu manusia dapat unggul di antara makhluk yang lain seperti hewan, tumbuhan, jin dan bahkan malaikat. Namun kehancuran bisa juga terjadi kalau potensi itu tidak di manfaatkan dengan baik. Kemiskinan ilmu, iman dan akhlak akan membawa manusia ke jurang kehinaan yang dalam Al-Qur’an di gambarkan manusia yang demikian itu seperti binatang, bahkan lebih rendah dari itu. Dalam kelanjutan surah at-Tiin di atas Allah juga memberikan indikasi kepada makhluk yang tidak mengikuti aturannya akan ditempatkan ke tempat yang serendah – rendahnya.

Dengan potensi yang dimilikinya manusia diciptakan untuk mendapatkan kemuliaan itu. Oleh karena itu, tidaklah pantas dengan kemahamurahaan Allah itu manusia menyia-nyiakan potensinya dengan melakukan perbuatan nista. Dengan kemuliaan yang dimilikinya manusia tidak pantas meminta pertolongan kepada makhluk lain seperti jin. Kemuliaan yang tinggi dicapai dengan cara memperkaya ilmu, iman dan amal. Bukan dengan hal-hal yang pada hakikatnya meminta pertolongan pada makhluk lain.
Demikian juga dengan kaum muslimin. Allah telah menurunkan suatu umat terbaik di antara umat – umat yang lain, yaitu umat islam. Al-Qur’an menyatakan

“Kalian (umat islam) adalah umat yang terbaik yang dilahirkan untuk manusia, menyuruh kepada yang ma’ruf dan mencegah
dari yang mungkar dan beriman kepada Allah”
(Ali Imran: 110)
Disebut sebagai umat terbaik tentu maksudnya terbaik pada semua bidang. Orang islam seyogianya tidak ada yang miskin karena mereka semua rajin bekerja dan berkarya. Umat ini pernah mengalaminya pada saat khalifah Umar bin Abdul Aziz memerintah. Saking makmurnya penduduk muslim pada waktu itu, petugas penyalur zakat kesulitan menemukan para mustahiq (orang yang berhak menerima zakat). Walhasil, para amil (petugas pengumpul dan penyalur zakat) setelah berkeliling keseluruh negeri balik lagi menghadapi khalifah. Beliau akhirnya memberikan dana tersebut bagi para pemuda yang ingin berumah tangga tapi belum berani karena merasa dananya belum cukup. Itulah kemakmuran yang pernah di alami umat Islam di masa lalu.

Orang islam juga harus pintar. Universitas di negeri – negeri muslim semestinya menjadi runjukan dan tempat meninmba ilmu bagi umat atau bangsa lain. Seperti ketika zaman keemasan Islam di Baghdad menjadi pusat ilmu ke sana. Para ilmuwan muslim pada waktu itu telah meletakan dasar – dasar ilmu pengetahuan baik kedokteran, matematika, kimia, fisika, biologi dan sebagainya. Juga universitas yang pertama kali di bangun di Mesir, yaitu Universitas al-Azhar.

Umat Islam harus menjadi umat yang kuat imannya. Mustahil kebesaran Islam di masa lalu dicapai tanpa kekuatan iman dan amal. Tanpa iman dan amal, Islam tidak akan keluar dari Jazirah Arab. Bahkan mungkin Cuma hanya di Mekah atau madinah. Dengan kekuatan tersebut Rasulullah, para sahabat dan generasi penerus mengembangkan ajaran Islam keseluruh penjuru dunia dengan kemuliaan. Islam gampang di terima oleh penduduk dunia, salah satunya adalah karena kemuliaannya.

Meskipun mengembangkan ajaran islam bisa di capai dalam kondisi apa pun, namun jika kemuliaan tidak ada akan terasa sulit. Mengembangkannya, saat ini sulit menyebarkan Islam di tengah kondisi keterpurukan kaum muslimin. Seorang mualaf (orang yang baru masuk Islam) asal Australia mengetakan, “Alhamdulillah, saya mengenal Islam sebelum mengenal orang Islam” Kemerosotan kondisi kaum muslimin yang miskin dalam segala hal, baik materi maupun non materi, membuat orang lain sulit memeluk Islam bila hanya sekedar melihat pemelukannya saja. Itulah yang pernah diungkap oleh seorang pembaharu Islam Muhammad Abduh, “Al-Islamu mahjubun bil muslimin”. Kemuliaan Islam tertutup oleh kaum muslimin. Artinya, kaum muslimin saat ini tidak bisa mengemban kemuliaan Islam.

Segala sesuatu yang menimpa kaum muslimin saat ini menunjukan bukti tidak hanya kemuliaan bagi mereka di mata umat – umat yang lain. Izzah atau kemuliaan saat ini telah jauh dari kaum muslimin. Saat mereka dipukul, mereka tidak berani membalas. Mereka disuruh ini dan di suruh itu ‘manut’ saja. Sebagaimana bangsa budak, mereka tidak mempunyai izzah. Pada hal Rasulullah saw. sering berdoa, “Ya Allah, muliakan islam dan kaum muslimin,” walaupun saat itu kaum muslimin susah mencapai kemenangan dan kejayaan.

Umat Islam saat ini harus mulai bangun dari tidurnya. Umat Islam harus sadar bahwa tanggung jawab atas kemuliaan Islam berada di pundak mereka. Keterpurukan yang membuat Islam tidak hanya tidak di lirik, tapi justru dicemooh dan dihinakan merupakan tanggung jawab bersama dari umat. Seperti halnya sebuah perusahaan, gara – gara karyawannya bekerja tidak professional maka hancurlah bisnisnya. Mesin produksi berjalan dengan lambat, mutu barang jelek, output sedikit dan sebagainya. Kebangkrutan perusahaan tersebut merupakan tanggung jawab bersama seluruh karyawan dan pimpinannya.

Umat Islam harus mengembalikan kejayaan dan kemuliaannya. Umat Islam harus menunjukan kepada dunia bahwa dengan Islam mereka akan jaya dan mulia. Umat Islam harus mulia di dunia. Sebagaimana sering kita dengar slogan, “Isy kariman, aumut syahidan”. Hidup mulia atau mati syahid.’ “Slogan itu memang harus kita realisasikan sekarang juga.

Itulah puncak konsepsi miskin kaya menurut Islam. Seorang muslim sejati harus bekerja keras untuk memenuhi kebutuhan hidupnya. Syukur alhamdulillah apabila Allah melimpahkan rezeki yang luas kepadanya. Namun bila tidak, baginya tidak ada masalah dengan keadaan itu. Ia pun mesti banyak belajar menuntut ilmu. Baik secara formal, informal maupun apa saja pelajaran dan hikmah kehidupan ini yang dapat di peroleh. Nabi saw. menyatakan,
“Hikmah adalah harta milik kaum muslimin. Dimana pun kamu temui, engkau boleh memungutnya.”
Yang terpenting, seorag muslim harus mempunyai iman yang kuat. Persediaan imannya banyak. Ketika terpaan cobaan menimpa dirinya, ia mampu bertahan di jalan yang lurus. Ia tidak mudah teromang-ambing sampai menuju jalan yang sesat. Orang yang tahan banting ini imannya kuat dan kokoh. Ia mempunyai iman yang kuat, bukan lembek. Ia tebal imanya, bukan tipis. Kaya iman, bukan miskin iman.

Sudah seyogianya seorang mukmin sejati merefleksikan keimanannya dalam kehidupan sehari – hari. Ia harus memenuhi satu syarat lagi agar sempurna imannya, yaitu dengan beramal saleh. Amal saleh yang di maksud adalah dengen memberikan manfaat sebesar-besarnya kepada orang lain. Seorang mukmin yang beramal saleh hidup untuk memberikan solusi atas problematika yang ada bagi masyarakat. Bukan bagian dari problem itu sendiri. Masyarakat yang tinggal di sekitarnya merasakan dirinya bagaikan lilin di tengah kegelapan, bagaikan setetes air di padang pasir. Ia memberikan kelimpahan rahmat kepada orang – orang di sekelilingnya.

Terakhir seseorang yang kaya adalah mereka yang kaya dengan kemuliaan. Dan, kemuliaan sejati tidak akan mencapai tanpa ilmu, iman, dan amal. Dialah manusia sejati yang didambakan setiap insane. Sosok-sosok seperti itu dapat kita temui dari para nabi, khususnya nabi Muhammad saw. Juga para sahabat Nabi saw. seperti Abu bakar, Umar ibnul Khaththab, Utsman bin Affan, Ali bin Abi Thalib, Bilal bin Rabbah, Abu Dzaral-Ghifari. Juga para pejuang Islam setelah itu, seperti Umar bin Abdul Aziz atau Shalahuddin al-Ayyubi.
Apabila kita membaca sejarah, akan sangat banyak kita temui figur-figur muslim yan kaya. Kaya harta, kaya ilmu, kaya iman, kaya amal, dan kaya kemuliaan.Kita sekarang ini butuh panutan seperti itu. Kita butuh mencontoh mereka. 

Jumat, 14 Oktober 2011

SIBAIK HATI

Si Baik Hati yang Aku Cinta



Bidadari ketiga mungkin akan kusebut dengan si baik hati. Kebaikannya menjadi inspirasiku.
Aku mencintainya karena kebaikan hatinya. Betapa kagumnya aku atas kebaikan yang ada di dalam dirinya dan usahanya untuk menjadi lebih baik. Sungguh, aku begitu tersilau dan terpesona sehingga tanpa sadar hatiku berdebar menjadi tidak menentu dan hingga mampu kupastikan bahwa: itu adalah cinta.

Jika berbicara tentang kecantikan, tentu gadis-gadis di kotaku atau minimal di kampung jelas lebih cantik daripada dirinya. Di kampusku juga para gadis juga lebih cantik, namun ada satu yang dia miliki dan yang lain jarang memiliki: ketulusan, kebaikan, empati, perhatian, dan keinginan menjadi lebih baik.

Aku sering mendengar orang-orang berkata bahwa mereka baik, atau mereka berkata akan lebih baik. Namun, di dalam diri si baik hati, aku tidak menemukan semua kata-kata, yang aku temukan adalah fakta. Sama seperti teori menulis yang selama ini aku pelajari di FLP: don’t tell it, but show it.

Si baik hati yang aku cintai.
Berapa lama seh seseorang akan bertahan dengan cinta karena fisik semata, atau cinta karena kekayaan. Tetapi aku bisa menjamin, cinta karena engkau mencintai kebaikan hati adalah suatu cinta yang akan berujung kepada keabadian cinta.

Dia, semakin hari semakin aku cinta. Namanya tak mampu jeda mengisi ruang-ruang hatiku, mengetuk darah-darah mengukir namanya. Ah, aku bisa gila!

Di mataku, dia adalah seseorang yang sangat baik hati, walau terkadang dia malu untuk berkata bahwa dia adalah seseorang yang baik hati. Di mataku, dia adalah seseorang yang begitu perhatian, empati, dan menjaga perasaan. Berkali-kali dia harus mengalah perasaan ketika merasa harus mengalah. Berkali-kali dia harus bertahan untuk sebuah ucap karena tidak ingin menjadi pengganggu hidup seseorang. Keberkaliannya itu membuat aku semakin cinta.

Entahlah. Mungkin kebaikan hatinya cuma alasan mengapa aku mencintainya. Mungkin satu-satunya alasan aku jatuh cinta kepadanya adalah: tanpa alasan.

Aku tak tahu juga. Yang jelas, dia adalah sumber inspirasiku akan kebaikan hati. Entah mengapa, aku ingin seperti dia. Menjadi seseorang yang tulus dan aku berharap kelak kami tiada akan terpisahkan.

Rabu, 12 Oktober 2011

Ini adalah kisah novel pendek…
(dari seorang teman)



“Maafkan Kanda, Windi.”



Remuk hati seorang isteri dikala suami yang selama 4 tahun menjadi cinta agung dalam hidupnya akhirnya mengakui akan hubungan terlarang yang kini menjadi alunan hidupnya. Sungguh tidak kuduga… inikah balasan yang kuterima atas setiap bibit cintaku padamu suami ? Perlahan-lahan kuusap airmata yang mengalir. Kehangatan air mataku meneyelinap ke dalam diriku.
Windi istrimu Kanda sudah tidak sehangat ini. Perlahan suamiku melangkah keluar dari kamar yang menjadi saksi cinta kami selama empat tahun ini. Kurenung langkahnya yang perlahan. Tidak sedikit pun kandaku  menoleh kembali. Seolah-olah di dalam hati cinta kita sudah tidak bersisa lagi.



Malam yang sunyi ini menjadi saksi akan hancurnya hati seorang wanita yang bergelar isteri. Kadangkala aku sendiri tidak yakin dengan dirimu Kanda. Hanya karena asmara yang singkat, Kanda lupa akan cinta yang sedekat waktu ini. Kanda lupa di gerbang perkawinan, susah senang kita bersama. Di saat Windi  memerlukan uang untuk pembayaran sekolah, Windi mengais sisa-sisa simpanan untuk keperluanku hari-hari, biaya kuliahku. Di saat-saat Kanda kemalangan yang nyaris merenggut nyawa , siapa yang setia menemanimu siang dan malam ? Ingatkah Kanda akan janjimu ketika Kanda terselamat dari maut ? Ketika Kanda mengenggam jari Windi dan Kanda bisikan betapa Kanda bersyukur karena diberi peluang kedua untuk bersama Windi.

Betapa Kanda rasa hidup Kanda lebih lengkap kini karena baru ketika ini Kanda tahu nilai kasih Windi yang Kanda takut Kanda sudah tidak mampu kecap lagi. Selama 1 tahun, Kanda lontang lantung kesana kemari tak ada kerja , diriku  serasa berguna kerena dapat berbakti padamu, Kanda. Namun semuanya sudah tidak bermakna lagi buatmu.


Windi  ikhlas membantumu, Kanda. Selama ini Windi ikhlas menjaga makan minummu. Windi jujur dalam membina jembatan kasih kita. Mungkin ada waktunya, Windi hilaf dalam melaksanakan tanggungjawab isteri. Windi sadar ada masanya Windi sendiri melukai hatimu. Dan Windi hargai toleransimu. Sesunguhnya toleransi dan kasih sayang Kanda adalah 2 perkara yang senantiasa membuat hidup Windi seunik-unik kehiudpan. Windi bahagia. Dan karena itu Windi tak meragukani Kanda. Tidak dalam sedetik waktu pun. Tapi Windi hilaf Kanda. Rupanya cinta kasihmu layu juga.


Sekali lagi air mataku berlinang. Kurenungi sms kekasihmu Natalia yang ajak Kanda jalan sama-sama. Padahal saat itu Kanda punya acara keluarga yang kanda tinggalkan demi sang kekasih, cinta pertama Kanda. Memang dalam hidup seorang isteri seperti Windi, poligami adalah masalah yang Windi takuti. Windi takut bila isteri Kanda dua..kasih Kanda satu. Dan Windi takut jika kasih yang satu itu bukan milik Windi lagi. Kanda malam ini Kanda mengaku akan hubungan yang selama ini tidak Windi ragukan. Windi ikhlas dengan bantuan Kanda..Windi bangga karena punya suami sepertimu Kanda. Suami yang bukan saja penyayang malah seorang lelaki yang mudah simpati pada orang yang memerlukan. Dan dikala Windi yang waktu itu datang menangis-nangis karena sudah tidak betah hidup tersiksa, Kanda tak menghiraukanku.

Selama 2 tahun, Windi meyelesaikan kuliah, Kanda tak pernah perhatikan. Sampai hatimu Kanda, madu yang kami beri tapi racun yang kau balas.. Rupanya kasih Windi yang padamu kau balas penghianatan Kanda. Apa dosaku padamu Kanda ? Kata orang bertepuk sebelah tangan tak akan berbunyi. Mungkin salahnya datang dariku tapi tak bisakah kau pikirkan akan nilai hubungan suami istri kita yang sah ? Tidak ! Tidak. Tidakkah kau sedar kau masih suamiku seorang. Proses cerai belum kita lakukan. Kau masih suamiku Kanda.

 “Kanda… Windi cuma mau tau masalah darimu Kanda. Berterus-teranglah walaupun  paling pahit untuk diterima. Apa yang Kanda cari pada Natalia? Apa yang buat Natalia lebih bernilai daripada Windi dalam hidup Kanda sekarang ?”.

Sakit hati ini bila kata-kata itu meluncur dari bibirku. Tidak dapat ku bayangkan kekecewaan yang melanda. Perlahan kuamati suamiku. Kanda walaupun hakikatnya kita belum bermadu, Windi sudah merasakan peritnya kehilanganmu.

“Kanda berdosa padamu, Windi. Dan Kanda tak salahkan Natalia karena mencintai Kanda. Cuma Kanda rasa Natalia perlu dilindungi. Dan Kanda simpati pada Natalia yang tak memiliki bahagia.” Dalam saat-saat sebegini Natalia masih dihatiku.

“Tapi kenapa sampai sekarang masih berjalan ?”

“Kanda lelaki punya keinginan .. punya kemauan…”

Walaupun payah, Kanda masih suamiku. Kanda.. Kanda... Windi semakin tidak mengenali dirimu kini. Air mata sudah makin murah untuk mengalir. Windi masih tabah dan kuat seperti dulu.

“Bagaimana halal dan haram Kanda ?” Aku masih coba bersikap tenang. Suamiku terdiam. Dia semakin resah.

“Kanda dah bertaubat , Windi. Dan karena itu Kanda mau bertanggungjawab atas keterlanjuran kami.” Mudah sungguh Kanda memberi alasan.

“Kanda masih belum jawab pertanyaan Windi ? Apa yang membuat Natalia lebih bernilai daripada Windi dalam hidup Kanda sekarang?” Antara dengar dengan tidak aku coba mendapatkan kepastian.

“Windi.. Windi..” Suamiku resah. Kata-katanya mati. Ada nada-nada ktidakpastian pada raut wajahnya. Lembut kugenggam tangan suamiku.

“Kanda Windi cuma maukan kejujuranmu. .” Dengan isyarat mata aku coba memberi keberanian pada suamiku untuk berlaku jujur denganku.

“Windi.. Natalia mampu menjadiakan Kanda…AYAH. .tak sepertimu yang sudah berapa tahun tak memberiku keturunan”

Dan aku cuma tersenyum mendengar alasan suamiku. Seperti yang telah kuduga. Luruh hatiku mendengar alasannya. Dulu janjimu lain Kanda tapi kini…
“Dulu , Windi izinkan Kanda menikah lain tapi Kanda menolak. Kanda kata biar susah senang kita sehidup semati..hanya ajal memisahkan kita. Tak akan ada dua atau tiga dalam diri Kanda..”

“Windi… itu dulu.. Kanda juga mau akan anak. Hidup Kanda sepi Windi tanpa Anak. Kanda tahu Windi tak mampu.. Tapi Kanda ingin mendapatkan anak.” Aku semakin sakit mendengarnya. Kanda hina kecacatan hidup ini. Kanda ungkit kekurangan diri ini.

“Kalau anak yang Kanda mau, Nikahilah Natalia. Gauli Natalia setelah Natalia Halal buatmu.Windi relakan kalau itu mau Kanda” Segera aku bangkit dari duduku. Ku pandang suamiku sebagai pandangan terakhir. Hati ku sudah terluka Kanda.

Windi boleh terima kalau Kanda pilih Natalia sebagi madu Windi tapi.. yang tak mampu Windi terima ialah.. layanan haram Natalia  buat Kanda. Hancur hati ini Kanda. Biarlah kisah cinta kita terkubur disini. Kuhaturkan salam terakhir buat suamiku. Kukecup suamiku dan kubisikkan padanya….

“Tapi Kanda Windi tidak mampu membuang hubungan haram Kanda dari kaca mata Windi. Bebaskan Windi…” Tersentak suamiku.

“Nanti Windi…” Suamiku menarikku lebih mendekat  padanya.

“Kanda perlu bertanggungjawab terhadap Natalia. Berikanlah Natalia kebahagian yang ingin Kanda berikan. Jadilah Kanda Ayah seperti mana yang Kanda impikan. Cuma.. Windi tak mampu berbagi kasih lebih-lebih lagi bila Windi pikirkan hanya karena dia cinta pertamamu.. Kanda lupakan Windi. Kanda musnahkan kepercayaan Windi dan Kanda buang halal haram satu hubungan. Maafkan Windi,Kanda. “

Perlahan-lahan aku melangkah pergi jauh dari suamiku. Windi tak menoleh pada suamiku. Tiada lagi simpati buatnya. Selamat tinggal suamiku, selamat berbahagia.

Selasa, 11 Oktober 2011

PEMBENTUKAN PIKIRAN

Kapan manusia mulai memiliki pikiran dan berpikir?
Konon, seorang anak manusia telah memiliki pikiran sebelum ia dilahirkan, dan bahkan saat otak belum terbentuk secara utuh, yaitu menginjak usia bulan ke-empat, ketika Ruh telah ditiupkan kepada bakal-manusia (janin) dalam kandungan ibu. Mulai saat itulah pikiran, bakat dan sifat seorang manusia mulai dibentuk.

Dugaan saya, pembentukan Pikiran dipengaruhi oleh pengalaman-pengalaman sbb:

Pengalaman Tubuh Materi
Dari membaca buku / literatur, mendengarkan music, pengajian, Menonton televisi, theater, mengalami kejadian dan pengalaman inderawi lainnya, akan menyumbang pembentukan pikiran.

Pengalaman Tubuh Energi
Pengaruh gelombang pikiran orang lain (resonansi) dan makhluk energi yang lain (jin).

Pengalaman Tubuh Cahaya
Pikiran Janin diusia bulan ke-empat, Ibarat harddisk yang masih kosong, belum ada data dan aplikasi yang dituliskan ke dalamnya. Atau, Ibarat buku yang masih kosong, belum ada coretan di dalamnya.
Benarkah kosong? Tidak juga. Ada data yang sangat penting yang tertulis ketika Ruh ditiupkan ke dalamnya. Bunyi data itu adalah sbb: "Alastu birobbikum?"

Itulah percakapan non-verbal, tanpa kata-kata, yang terjadi di level Cahaya, yang terpatri erat dalam hatinya. Selanjutnya, perjalanan demi perjalanan hidup, persentuhan pikiran dirinya dengan pikiran yang lain, khususnya yang memiliki muatan emosi yang menonjol, akan membentuk pola pikir sang janin dan sifat-sifat dominan sang anak.

Ada pepatah kuno atau nasihat yang berlaku tentang pikiran ini.
"bergaul dengan tukang mabok akan terbawa mabok, berkawan dengan ahli surga maka akan berbau surga"
Mengapa bisa begitu? Ada resonansi pikiran yang diperkuat dengan penglihatan verbal, sehingga pola pikir dan tingkah laku menjadi kuat terpengaruh. Dengan kata-lain, pikiran itu menular.

Jika pikiran itu menular, kita coba lihat faktor apa saja yang berdampak (dominan) pada pembentukan pikiran anak.


Pikiran ibu yang mengandung
Ibu hamil yang sering banyak pikiran, stress, akan menyumbang sifat-sifat psikologis dominan untuk sang anak. Jika sang ibu sering dan mudah stress maka jangan heran jika kelak sang anak juga akan mudah stress. Pikiran sang janin mengcopy pola pikiran ibunya. Saya sebutkan sebagai mengcopy bukan mewarisi karena pikiran berbentuk energi, bukan materi seperti halnya sifat-sifat genetik biologis.
Jangan pernah memberikan label dan harapan pesimistis terhadap anak dalam kandungan. Pikiran Janin yang memiliki ikatan batin yang sangat kuat dengan sang ibu, akan selalu ber-resonansi kuat dengan pikiran sang ibu. Setiap waktu selama enam (9-3) bulan.

Pikiran dari sang Bapak
Bapak jangan pula berbuat atau bahkan berpikir yang ”enggak-enggak” baik diluar rumah dan apalagi didalam rumah. Pikiran Suami akan berresonansi ke pikiran sang ibu dan janin. Jadi walaupun secara fisik, tidak berbicara atau tidak nampak berbuat, namun seorang istri sesungguhnya tahu apa yang ada dalam pikiran suaminya (juga sebaliknya). Janin dalam kandunganpun tahu. Tidak ada satu dusta yang bisa disembunyikan pada level pikiran. Jika saat ini belum terungkap di kesadaran materi, hanya masalah waktu saja untuk terungkap pada tataran dunia materi. Jadi untuk apa dusta ya..?
Bapak disarankan untuk sering mengajak ”ngobrol” sang janin, baik secara verbal maupun dalam pikiran saja. Ajaklah janin berbicara dengan penuh kasih sayang.

Musik yang diperdengarkan
Pilihlah secara ketat musik / lagu yang akan diperdengarkan, bukan hanya iramanya yang dapat mempengaruhi pembentukan syaraf otak sang janin, namun muatan pikiran (NEE) dari musisi/penyanyinya musti benar-benar diperhatikan. Jangan sampai misal, extrimnya kita memperdengarkan lagu yang lirik dan musiknya jelas-jelas ”mesum” pada janin.
Begitu pula acara TV yang aneh-aneh, sinetron yang ”aneh” misalnya, sebaiknya nggak usah ditonton dan diperhatikan. Bisa-bisa pikiran sang ibu me-relay dan memperkuat tingkah-laku, pikiran, moral logika yang amburadul dan tercopy ke pikiran janin. Kan gaswat...

Lingkungan Yang Extreem
Ibu hamil hendaknya tidak sering-sering berkunjung ke tempat yang ”mboten-mboten” seperti RS Jiwa, persidangan kasus sadistis, dll. Kenapa? Anda bisa menebaknya sendiri. Kalaupun terpaksa mengunjungi RSJ misalnya, PASTIKAN bahwa anda tidak berpikir atau mem-batin secara mendalam tentang pasien RSJ yang anda kunjungi. Atau paling simple ya.. jangan berkunjung.. gitu aja repot.. kecuali jika anda memang bekerja di RSJ.. apa boleh buat.. Lindungi pikiran anda dan janin anda.

Pengaruh Makhluk Tak kasat Mata
Selain makhluk kasat mata, pengaruh frekwensi pikiran makhluk tak kasat mata juga berpotensi membentuk pola pikiran kita. Jadi sebaiknya anda tidak mengunjungi tempat-tempat angker. Dan bersihkan rumah, tempat tinggal anda dari makhluk halus yang mendompleng.

Adzan dan Iqomat
Bagi yang beragama islam ada satu ritual / tradisi yang dilakukan tatkala sang bayi lahir, yaitu dibacakan adzan dan iqomat. Secara ilmu pikiran, tradisi ini sangat bagus karena menanamkan catatan awal kepada sang bayi. Untuk itu lakukanlah adzan dan iqomat dengan penuh penghayatan, yang ditujukan / dikonsentrasikan untuk sang jabang bayi.

Berdasarkan hal-hal tersebut diatas, saya berkesimpulan: faktor genetis (biologis) bukanlah yang mempengaruhi dan membentuk sifat psikologis seorang anak. Bentuk tubuh, warna rambut, dan ciri-ciri anggota tubuh lainnya boleh jadi 99% mirip sekali dengan induknya, namun untuk urusan sifat dan karakter bisa jadi 180 derajat bertolak belakang. Banyak bukan yang seperti ini diseputar kita?

Itulah beberapa aspek yang mempengaruhi pembentukan pikiran anak. Setiap suara, meskipun hanya sekali terdengar, tercatat dalam pikiran. Setiap bentuk yang dilihat mata, meskipun hanya sekejap, tercatat di pikiran. Apa yang telah direkam dalam memory pikiran tidak akan pernah bisa dihapus seumur hidup. Yang bisa dilakukan adalah membuatnya tidak aktif / dorman / less priority sehingga tidak mudah untuk diingat kembali.

Jadi, jagalah anak anda dari pengaruh pikiran negatif selama awal pembentukan dasar pikirannya, selama masa pertumbuhannya. Lingkungan yang aman damai, penuh kasih sayang, yang membahagiakan, akan membentuk anak yang cerdas secara emosional (EQ).

Semoga, kita dapat menjaga dan membentuk pikiran anak agar tetap sesuai dengan fitrahnya. Amin.


Salam
ICOLLONK

Minggu, 09 Oktober 2011

BENARKAH SELINGKUH ITU INDAH ?

Sesuai dengan judulnya. Benarkah selingkuh itu indah ?




Ya ! Buat orang yang menikmatinya, dan kebetulan sedang jenuh dengan pasangan, apalagi memiliki pasangan yang selalu melakukan kesalahan, sehingga ia ingin mencari kekasih baru menggantikan yang lama. Dan tidak ! Buat orang yang sebenarnya nggak ingin selingkuh tetapi terpaksa (?). Mungkin agak membingungkan ya untuk pernyataan yang terakhir. Tapi coba saya jelaskan deh.


Sebenarnya alasannya hampir sama dengan orang yang menikmati perselingkuhan itu. Hanya saja perbedaannya terletak pada hati yang sesungguhnya masih sangat mencintai pasangannya. Yes, hati masih mencinta dan tentu saja masih ingin bersama, tetapi karena sesuatu hal ia pun berselingkuh. Hmm, kesannya belum bisa diterima sih, tapi yang ingin saya katakan adalah persoalan ini biasanya berhubungan dengan kekesalan atau sedikit dendam atas sesuatu hal tidak menyenangkan yang sebelumnya pernah terjadi.


Beberapa teman saya mengatakan bahwa selingkuh itu memang indah. Apalagi pasangan selingkuhnya jauh lebih ‘oke’ dari pacar sesungguhnya. Well, kalo bicara soal fisik mah’ nggak akan ada habisnya. Tapi biasanya yang terjadi karena mereka mendapatkan suatu kenyamanan lain yang tidak didapatkan dari pacar sesungguhnya. Persoalan bentuk kenyamanan seperti apa ? Hanya mereka yang bisa mendefinisikan. Namun kekurangannya ialah, mereka justru nggak mau melepaskan pacar ‘asli’ mereka.


Sayang bok’, kalo’ gue lama-lama ngerasa nggak sreg dengan yang ini, kan pacar gue yang pertama masih ada. Sampe sekarang cuma dia deh yang bisa tahan pacaran sama gue”. Katanya.
Lha, kalo’ lu ngerasa cowok lu yang paling ngerti gimana-gimananya elu, trus ngapain lu tepe-tepe ke cowok lain coba?”. Saya langsung nyolot.
Ehm, gimana ya say … Kadang gue ngerasa bosen sih sama cowok gue. Tapi kalo’ dia lagi bikin gue seneng, ya gue juga pasti lupa sama selingkuhan gue”.
Truss, kalo’ cowok lu lagi nge-bete-in, lu tinggal jalan sayang-sayangan sama cowok lain getoo?!”. Saya makin nyolot.
Dan temen saya itu pun membalas dengan cengengesan.


Haduh, ribet banget ya. Kalau memang dasarnya cinta dan peduli satu sama lain, nggak akan mengeluh dan pasti selalu siap menerima apa adanya. Lagipula, kalau sifatnya masih mau bersenang-senang, ya nggak usah komitmen untuk pacaran, jalan aja senang-senang dengan teman-teman lelaki. Simple. Tapi semua itu pilihan seseorang sih. Saya hanya bisa berkomentar tanpa punya kuasa untuk melarang.


Lain lagi dengan selingkuh karena terpaksa. Pernah terjadi, teman wanita saya berselingkuh karena merasa kesal alias dendam dengan pacarnya. Dia merasa nggak adil atas kesalahan masa lalu yang menurut dia tidak selaras dengan prinsip hidupnya. Again, selingkuh adalah jalan lain yang dipilih untuk memuaskan kekesalan hatinya. Ketika dia merasa atau melakukan hal sama dengan yang pernah dilakukan oleh pasangannya dimasa lalu, maka dia akan merasa puas. Solusi “satu sama” menjadi pilihan. Dan setelah perselingkuhan itu dilakukan (dan biasanya hanya terjadi satu kali), dia pun kembali pada pacarnya dan seolah-olah tidak pernah terjadi kesalahan apapun. Hmm, ini sih menurut saya lebih idiot lagi.


Anyway, apapun alasannya dan bagaimanapun situasi yang ada dalam suatu hubungan, jika dari awal dibentuk dengan penuh cinta kasih, dan komitmen untuk menjaga itu, saya pikir tidak akan ada badai yang tak bisa dihadapi. Kalau dari awal setuju untuk membina hubungan, konsekuensinya adalah sudah tahu, mengerti, dan memahami kelebihan plus kekurangan pasangan kan? Yo wes, jangan mengeluh belakangan. Cinta itu tidak mudah dijalani lho. Karena bukan hanya “kata cinta” saja yang diperlukan, tetapi bagaimana implementasi “kasih sayang” itu seutuhnya. Jadi ladies and gentlemen, jika kalian belum siap untuk berhubungan dengan satu orang saja, saran saya, jangan memberi harapan lebih deh buat seseorang yang mengharapkanmu. Karena upaya untuk tidak menyakiti seseorang lebih baik daripada sikap yang “akan” menyakiti satu dan dua orang di masa depan. Trust me.

SAHABATKU.....®

( Ini tak saya tujukan buat siapa-siapa,
tak ada maksud apa-apa, cuma iseng ..................hehe )

"Buat Sahabat, telah lama kita hidup bersama Banyak sudah yang telah kita lalui
Banyak suka, duka, canda, tawa, kecewa telah kita arungi bersama
Sahabat...janganlah kamu berputus asa. hidup selamanya tak sengsara dan menderita
Selama kita bersabar, Kebahagiaan pasti kan datang suatu saat nanti.

Sahabat......kehidupan ini keras, bahkan terkadang juga kejam
Percayalah sahabat, hanya mereka yang mengahadapi  dengan kelembutan yang akan menang
Ingatlah dengan apa yang pernah kau katakan padaku
Hidup ini adalah perjuangan, tak ada sesuatu yang jatuh dari langit begitu saja dan akan indah pada saatnya.
Semua butuh perjuangan dan pengorbanan, Kalo hal itu belum juga tercapai, mungkin
Perjuangan kita belumlah maksimal atau  Pengorbanan kita belumlah yang terbaik

Sahabat.........Suatu ketika kau pernah mengadu kepadaku,
Kau dapatkan kekasihmu tiada percaya kepadamu,
Dijadikannya ketidak percayaan sebagai alasan

Sahabat............memang berat kepercayaan yang harus kita junjung
Sahabat......dulu pernah kamu berkata kepadaku,
Cintamu datang tidak untuk dipertanyakan,  Cintamu datang bukan untuk diragukan,
Tapi sahabat.....terkadang kita tak dapat menilai orang lain
Dengan mudahnya mereka menghancurkan kepercayaan yang telah kita berikan
Tapi yang pasti sahabatku.........
Kepercayaan akan datang kepada mereka yang yakin
Kepada mereka yang telah memberikan kepercayaan dengan ketulusan

Sahabat.....Janganlah kamu berputus asa.
Berdirilah ketika engkau jatuh
Jika engkau membentur tembok, panjatlah hingga kau dapat melaluinya
Jika terhampar lautan luas di depanmu, Seberangilah dan arungilah sekuat tenagamu,
Dengan tekadmu dan keberanianmu Jika engkau lumpuh,
Cobalah untuk berdiri dan berlari

Sahabat....waktu itu kamu mengadu kepadaku
Kapan nasibmu akan berubah... Sahabat.....Roda itu selalu berputar
Tak selamanya yang dibawah akan dibawah Dan yang di atas akan selalu diatas
Kalo kita berusaha tuk berjalan dan melangkah Pastilah roda akan berputar
Yang pasti sahabatku.. Nasib ada ditangan kita sendiri

Sahabat.... Aku ingat dikala engkau mengadu kepadaku  Tentang semua cinta-cintamu
Engkau bilang bahwa engkau tak pernah dapatkan cinta yang sesungguhnya
Sahabat...taukah engkau batas antara cinta yang tulus dan yang tidak
Yah... hanya setipis rambut  Hanya terpisah oleh selembar nafsu
Jikalau ada nafsu didalamnya, hancurlah semua yang kita impikan.
Sahabat...aku tahu penderitaanmu
Aku juga tahu semua kepedihanmu
Jikalau kau tahu yang sesungguhnya, semua itu hanya semu
Dibalik semua itu tersimpan sesuatu yang sangat tak ternilai
Yah pengalaman....seperti yang telah kau bilang kepadaku tempo waktu yang lalu.
Pengalaman hidup yang tak ternilai harganya yang tak akan engkau dapatkan,
Tanpa penderitaan dan kepedihan....
Mungkin engkau lebih unggul daripadaku, karena engkau  tahu,
Betapa pahit dan pedihnya yang telah engkau alami
Sedang yang ku tahu hanya kebahagiaan dan kesenangan hidup,
Tanpa ada pernah penderitaan dan kepedihan
Sahabat..aku tahu bahwa kebahagiaan dapat kita nilai dan kita rasakan,
Kalau kita sudah pernah mengalami penderitaan dan kesedihan.
Sebelum engkau mengalaminya, kita tak akan pernah tahu
bagaimana rasanya kebahagiaan itu.

Sahabat.........engkau juga pernah bercerita tentang perbedaan
Engkau sesali perbedaan diantara kalian yang membuat kalian hancur.
Sahabat.....aku cuman bisa mengingatkan,
Mungkin belum keras usahamu menyatukannya
Lihatlah siang dan malam yang diciptakan oleh Tuhan,
Dua hal itu adalah salah satu perbedaan yan teramat nyata
Tapi Tuhan bisa mengolah dan mengaturnya sehingga  menjadi sangat harmonis dan indah.
Dan ingatlah saat waktu itu engkau tunjukkan kepadaku  sebuah lukisan yang indah,
Yah ..lukisan itu dibuat oleh tangan yang terampil
dengan memadukan dua warna yang berbeda.
Sahabat...engkau tahu warna emas, itu juga bersal dari perpaduan warna yang berbeda.
Kuyakin kelak suatu saat kamu dapat menyatukan perbedaan dengan tanganmu sendiri.
Dan yakinlah bahwa sesungguhnya cinta itu datang untuk  menolak perbedaan...
Itulah pesanmu dahulu kepadaku

Sahabat......Waktu itu kamu pernah menagis di pelukanku
Kamu ungkapkan semua tentang sakit hatimu,
Dimana kamu telah dipermainkan oleh kekasihmu,
Dan terbersit niatan tuk balas dendam
Tapi sahabat........., kamu dulu juga pernah mengatakan kepadaku,
Semuanya tak akan ada akhirnya, balas dendam akan berujung pada balas dendam
Dan kamu paling percaya dengan hal itu,
Kamu tak akan biarkan rasa sakit hati berada di dalam hatimu,
dan pernah engkau katakan kepadaku...
Kan kau berikan tempat seluas-luasnya buat maaf.
Ingatkah itu sahabat...........

Sahabat .....suatu ketika kamu pernah mengadu kepadaku
Betapa sepinya kehidupanmu,  Walau banyak teman disekelilingmu,
Walau keramaian selalu ada dimana kamu berada.
Tapi kamu selalu merasakan kesepian dalam hatimu. Sahabat.....aku tahu perasaanmu,
Ingatkah waktu kamu lahir sahabatku.. Kamu dilahirkan ke dunia ini sendirian....
Kamu dilahirkan sebagai pemenang, bukan sebagai yang kalah.
Sahabat.....kesepian itu tercipta dikala kamu merasa
haus akan kasih sayang,
Dimana kamu merasa terabaikan dalam kehidupan
Ah.....semua itu kan hanya perasaan semata
Yang pasti kan sirna kalau kita t'lah dapatkan kebahagiaan
Yang kan sirna jika ada seseorang yang kan membawa  cahaya kasih.

Sahabat........, Kemarin juga engkau mengeluh tentang keluargamu
Begitu hancur kehidupan keluargamu Setiap Saat engkau selalu mengeluh.......
Kapan kebahagiaan kan datang......keluhmu

Sahabat........Semua itu hanya cobaan Yang pasti akan kita alami suatu saat nanti,
Kalau kita sudah mengarungi bahtera keluarga.... Sahabatku tabahlah.
Hadapilah semuanya dengan kepala dingin dan senyum terkembang

Waktu kemarin engkau mengeluh kepadaku Kenapa mereka mempermainkanmu
Menganggapmu hanya sebagai persinggahan buat cinta-cinta mereka
Menganggapmu hanya sebagai pelampiasan kesepian...
Sahabat.....Bukan, itu bukanlah salahmu Dan bukan salah mereka juga
Dan jangan salahkan pertemuan kalian...
Sahabat........ semua itu memang sudah diatur
Tuhan ingin agar kita belajar dari pengalaman
Tuhan ingin kita matang dalam berfikir
Tuhan ingin kita bisa membedakan yang jujur dan yang tidak
Sahabat............. aku yakin Kalo suatu saat nanti engkau enggak akan terperosok
dalam lobang yang sama Tuk yang kesekian kalinya.

Sahabat........Waktu itu engkau mengeluh juga tentang kehidupan
Banyak teman makan kawan, banyak saudara memakan saudara
Semua tidak peduli dengan kemanusiaan.
Kekuasaan dijadikan alasan. Jabatan dijadikan Agungan
Yang lemah tertindas, yang kuat makin menindas
Kau merasakan kesakitan sebagai yang lemah
Sahabat..............Kuingatkan engkau tentang Doa
Allah pernah berjanji.....
Bahwa doa orang yang teraniaya itu sangat manjur,
bahkan seorang kafir sekalipun
Sahabat.....kita hanya bisa berdoa
Semoga yang duduk diatas tidak lagi menindas
Semoga yang duduk diatas ingat dengan yang dibawah
Sebab yang dibawahlah yang mengangkat mereka waktu itu

Sahabat.........aku tahu masih banyak beban didadamu
Masih banyak himpitan yang menekanmu
Sahabat, kutahu engkau lemah
Hanyalah akal kecerdikanmu yang engkau andalkan
Sahabat.....marilah kita belajar bersama sama,
Tentang hidup dan kehidupan
Tentang Cita-cita, Cinta dan masa depan

Sahabat..............Engkau katakan padaku,
Engkau hancur saat ini,
Hatimu telah hancur, Kasihmu telah Sirna
Tak ada lagi cinta di dadamu
Tak ada lagi cinta di kehidupanmu
Sahabat............. aku hanya bisa mengingatkanmu
Masih banyak cinta-cinta yang lain yang tak kamu sadari
Masih banyak orang yang mencintaimu setulus hatinya
Cinta bukan hanya berasal dari kasihmu saja
Tapi juga berasal dari Sahabat, kawan Saudara, maupun keluarga
Sahabat......... janganlah kamu berputusa asa
Tuhan pasti kan menurunkan kasihnya, Cintanya kepadamu
Lewat seseorang dikelak kemudian hari
Engkau sadari atau tidak,
Cinta datang dengan sendirinya
Kepada seseorang yang masih mencintai orang lain
Sahabat.....
Disini aku selalu mencintaimu, menyayangimu
Tanpa ragu...

Sahabat...............
Aku tahu kamu capek menjalani kehidupan ini
Bangkitlah, kembangkan kembali sayapmu
Terbanglah ke dalam negeri kebahagiaan
Yang terdapat di tanah kejujuran
Di mana raja keadilan berada Abdikan dirimu disana
Jadilah abdi keikhlasan.
Pasti kelak kan engkau temukan kedamaian

Sahabat..............
Kita bertemu lagi suatu saat nanti
Dikala engkau ingin mencurahkan segala problema hidupmu
Sahabat...........Aku selalu ada disampingmu Tiap waktu.

Ternate.....
Dalam kesendirian
Kelak Kan Datang Cahaya Yang Abadi
Dan Itu Pasti"