Bagi dunia, aku bukan apapun.
Bagi seseorang, aku bukan siapapun.
Bagimu, aku ini apa?
Bagi seseorang, aku bukan siapapun.
Bagimu, aku ini apa?
Tak pernah ada manusia yang menganggapku lebih atau berarti. Aku ini
seperti sampah, dibuang saat tak lagi dibutuhkan. Atau seperti anjing.
Atau lebih buruk dari itu.
Lihatlah, berapa dari mereka yang menganggapku berarti? Bahkan
seseorang yang aku merasa dia mencintaiku dan aku mencintainya, dia
menganggapku tak lebih dari seorang penganggu.
Begitu burukkah aku?
Apa tak cukup arti sebuah kesetiaan? Apa tak cukup arti beribu pengorbanan? Lalu mau-mu apa?
Aku adalah tak berarti. Aku bukan siapapun untuk mampu mengubah
apapun. Bagai sehembus nafas, menjadi terlupa saat hembus berikut.
Menjadi sesuatu yang wajib untuk ditinggalkan setelah semua hal yang
terjadi. Menjadi sesuatu yang wajib untuk dilupakan setelah semua
terekam mindala.
Aku ini seperti sebongkah batu. Seperti berhala yang pantas untuk
ditumpas. Berhala busuk yang tak ada arti, bukan seperti sesembahan kaum
pagan yang menjulang dalam kuil-kuil gemerlap yang dikerubuti ribuan.
Pernahkah kamu memperhatikan sampah? Teronggok kaku tak tersentuk
setelah segala manis habis ditelan, menjadi sepah yang tak pantas ada
bahkan untuk sekedar dikenang.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar