Minggu, 18 Desember 2011

Pergilah Dengan Kemunafikanmu

Dan semua telah menjadi nyata, saat burung-burung itu pergi ke dalam sangkarnya. Satu kisah yang dulu menjadi bagian dari hidup seseorang harus berakhir. Dan malam-malam yang dulu selalu menemani walau dingin terasa kini hanya memberikan mimpi-mimpi yang tidak dapat terwujud. Dulu kita pernah bermimpi dan kita jalani karena kita masih menyayangi.
Kulihat jalan yang lurus itu kini berubah manjadi berliku dan bercabang tak tau harus ke mana akan menentukan arah. Dulu senyum yang selalu melekat kini yang nampak hanya wajah-wajah yang penuh kebencian. Kebencian akan sebuah penghianatan, kebohongan dan segala kemunafikan yang kau berikan. Aku benar-benar tak habis pikir kenapa semua itu bisa terjadi. semua tak disangka. Bahkan pelangi yang indah itu pun kini malu menari dan menampakkan indahnya padaku. Semua telah diberikan padamu, sebuah kebaikan, ketulusan, dan pengorbanan yang tulus. Kini apa yang nampak dan apa yang kau berikan. Yang terlihat adalah suatu kebohongan kemunafikanmu untuk memperalatku dan sebagai pelampiasan cintamu agar kau mendapat perhatian. Apa itu yang kau inginkan waktu itu?
Bintang-bintang masih menari di malam hari dan rembulan pun tersenyum karena bintang itu mau menghiburnya. Ahhh…. apa pedulimu… kau telah pergi dengan pilihanmu.
Aku santai saja duduk di atas batu di bukit itu. kau pergi dengan pilihanmu dengan ketidak sempurnaanmu. Suatu hari, suatu tahun nanti dan suatu waktu nanti kau akan mengerti dan pasti menyesal dengan keadaanmu. Memang sekarang kau tak mengerti. Tapi nanti…. hahahahahahaaaa aku tertawa, aku sedih ketika kau pergi.
Jangan sakiti aku lagi dengan kedustaan, kemunafikanmu dan seluruh kebohonganmu yang hanya untuk meraih simpatiku dan kasihku. Sekarang aku dah tau memang begitu akhirnya kisah cintamu. Tapi aku sudah relakan semua itu, biarlah itu menjadi boomerang untukmu kelak yang mungkin akan menyakiti hidupmu, hahahahaaa bukan itu doaku untukmu tapi itu kenyaataan, hukum timbal balik yang ada didunia ini. mungkin kau belum tau apa itu rasa sakit hati yang begitu dalam hahahaha kau pasti akan rasakan itu, maaf aku tidak dendam memang itu kenyataannya. Nikmatilah dengan bajingan itu katanya….
Aku ingin teriak… aku ingin tertawa… melihatmu…

Tidak ada komentar:

Posting Komentar